Menjadi mahasiswa merupakan anugerah istimewa yang didapatkan dari Tuhan karena tidak semua orang bisa merasakan duduk dibangku perkuliahan. Peran dan tugas menjadi mahasiswa pastinya berbeda dengan ketika menjadi siswa di sekolah. Banyak sekali hal yang harus dirubah bahkan diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan budaya di kampus. Terkadang ada saja mahasiswa yang masih membawa karakter dan kebiasaan di sekolah untuk diterapkan di kampus, namun tidak semua kebiasaan di sekolah itu buruk, akan tetapi kita diharapkan lebih menghindari hal-hal yang kurang baik untuk dilakukan dikampus karena memang sedang dilingkungan yang berbeda.

Menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk ketika menjadi mahasiswa dapat membantu untuk mengoptimalkan pengalaman mahasiswa dan meraih kesuksesan baik secara akademik maupun pribadi. Ingatlah bahwa mahasiswa juga adalah periode penting untuk pengembangan diri, jadi manfaatkan peluang ini sebaik-baiknya. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal penting yang harus dihindari ketika menjadi mahasiswa antara lain:

1. KEBIASAAN MALAS MENGERJAKAN TUGAS

Kebiasaan malas mengerjakan tugas adalah tantangan umum yang dihadapi oleh banyak mahasiswa. Namun sebisa mungkin kalian wajib menghilangkan sifat ini karena akan berdampak buruk dalam proses perkuliahan. Sebagai mahasiswa kalian diharapkan sebaik mungkin untuk mampu memotivasi diri dan fokus pada tujuan agar sifat malas dapat hilang karena kebiasaan malas untuk mengerjakan tugas akan menambah beban-beban tugas yang lain kepada kalian.

2. KEBIASAAN PROKRASTINASI

Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang seharusnya dilakukan. Ini adalah masalah umum yang dapat mempengaruhi produktivitas, kinerja, dan kesejahteraan seseorang. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan prokrastinasi termasuk kecemasan, kurangnya motivasi, atau kurangnya kemampuan mengelola waktu. Dampaknya bisa merugikan, terutama dalam konteks akademik atau pekerjaan. Oleh karenanya, menjadi mahasiwa cobalah untuk mengatur jadwal, membuat daftar prioritas, dan menghindari godaan untuk menunda pekerjaan.

3. KEBIASAAN PLAGIARISME DAN KECURANGAN AKADEMIK

Pengerjaan tugas dilingkungan mahasiwa berbeda dengan ketika menjadi siswa. Dilingkungan kampus tantangan akademik lebih kompleks. Bahkan ada beberapa dosen yang selalu mempertimbangkan pengerjaan tugas mahasiswa dengan melakukan pengecekan plagiasi dengan bobot tertentu. Kebiasaan plagiarisme adalah tindakan mengambil ide, karya, atau informasi dari sumber lain tanpa memberikan kredit yang tepat atau tanpa mengakui asal-usulnya. Ini adalah pelanggaran etika akademik dan dapat memiliki konsekuensi serius baik dalam konteks pendidikan maupun profesional. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita mengurangi kebiasaan kecurangan akademik meskipun saat ini banyak sekali web-web atau kecerdasan buatan yang pembantu dalam pengerjaan tugas secara instan.

4. KEBIASAAN UNTUK MENJADI MAHASISWA KUPU-KUPU

Istilah "mahasiswa kupu-kupu" sering digunakan untuk menggambarkan mahasiswa yang cenderung melakukan kuliah kemudian langsung pulang atau lebih dikenal dengan mahasiswa yang kebiasaannya kuliah pulang-kuliah pulang. Kegiatannya sehari-hari hanya berkutat di dua tempat yakni kampus dan kos/rumah. Setelah selesai mengikuti kelas, mahasiswa tersebut langsung pulang. Ia tidak mengikuti berbagai jenis organisasi ataupun komunitas baik di dalam kampus atau di luar di kampus. Menjadi mahasiwa kupu-kupu tidaklah salah, namun terdapat kekurangan yang akan didapatkan ketika menjadi mahasiswa yaitu akan memiliki sedikit relas pertemanan, akan ketinggalan informasi, akan kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, dll

5. KEBIASAAN KETIDAKAKTIFAN DALAM ORGANISASI DAN KEGIATAN

Menjadi mahasiswa merupakan ajang untuk mengeksplorasi bakat dan minat. Dengan mengikuti organisasi di kampus memiliki banyak manfaat positif yang dapat membantu mahasiswa dalam pengembangan diri, pembelajaran, dan persiapan untuk masa depan. Sangat disayangkan apabila ketika menjadi mahasiswa tidak aktif mengikuti organisasi karena sangat banyak sekali pengalaman berharga yang akan didapatkan dalam pengembangan soft skill. Selain mengikuti organisasi mahasiswa juga harus aktif mengikuti kegiatan seperti menjadi kepanitiaan, seminar/workshop, atau kegiatan penelitian dan pengabdian agar mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru.