Halo teman-teman Mahasiswa. Salam sehat dan bahagia untuk kita semua. Semester Baru semangat baru dan tugas baru juga nih, liburan telah usai, yukk sekarang kita siapkan mental, fisik, pikiran dan hati kita untuk melanjutkan mimpi menjadi sukes. Selamat datang tugas baru, pasti nih problematika ketika memasuki semester baru, bertambah semester makin naik juga yah tugas tugas dari dosen pastinya. Nah, pada kesempatan ini kita akan sharing mengenai topik menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa.
Masalah kesehatan mental di Indonesia pada masa ini masih tergolong sangat tinggi, terutama pada kalangan remaja karena mereka masih memiliki emosi yang tidak stabil dan belum memiliki kemampuan yang baik untuk memecahkan masalah yang ada. Masa remaja merupakan masa dimana mereka sering mengalami stres terutama pada peristiwa-peristiwa tertentu dalam hidup mereka. Remaja dianggap sebagai golongan yang rentan untuk mengalami gangguan mental. Oleh karena itu, remaja perlu untuk mendapatkan perhatian lebih karena remaja merupakan aset negara dan generasi penerus bangsa.
Kesehatan mental pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor genetika, keluarga, pertemanan, gaya hidup, sosial, dan berbagai faktor lainnya. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa secara positif maupun negatif. Akan tetapi, masih banyak mahasiswa yang tidak menyadari dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari faktor-faktor tersebut sehingga mereka lupa akan kesehatan mental mereka. Mereka lupa untuk berfokus pada kesehatan mental mereka karena mereka hanya berfokus pada tugas, organisasi, jadwal kuliah, serta tuntutan-tuntutan yang ia terima dari orang-orang di sekitarnya. Regulasi diri dalam belajar yang baik akan membantu mahasiswa untuk memenuhi tuntutan-tuntutan yang dihadapinya. Regulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kontrol terhadap emosi dan perilakunya di situasi apapun secara mandiri.
Kesehatan mental memiliki peranan yang sangat penting bagi mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan perkuliahannya yang baru. Tentunya kehidupan di lingkungan kampus dan sekolah jauh berbeda. Mahasiswa baru akan menemukan berbagai macam pergaulan yang sangat beragam serta akan menemukan metode pembelajaran yang berbeda dibanding masa sekolah. Oleh karena itu, secara tidak langsung mahasiswa baru dituntut untuk bisa beradaptasi terhadap lingkungan barunya. Selain mahasiswa baru, mahasiswa lama pun mengalami beberapa dampak yang diakibatkan oleh kuliah daring, terutama bagi mahasiswa yang mengikuti organisasi. Dengan adanya kuliah daring, maka secara otomatis tugas-tugas perkuliahan pun akan semakin banyak.
Menurut paparan dari WHO pada tahun 2019, belakangan ini stress lebih sering muncul terjadi karena beberapa hal sebagai berikut,
- Ketakutan dan kecemasan mengenai kesehatan diri maupun kesehatan orang lain yang disayangi
- Perubahan pola tidur dan pola makan
- Sulit tidur dan konsentrasi
- Menggunakan obat-obatan
Hal ini juga serupa dengan penyebab dari perubahan kesehatan mental pada kalangan Mahasiswa di Indonesia. Ironinya hal ini acap kali terjadi dan dianggap lazim di masyarakat. Sebagaimana kita mengetahui dampak yang diberikan oleh perubahan kesehatan mental yang sangat patut diwaspadai.
Maka dari itu berikut tips dan trik yang bisa dilakukan teman-teman Mahasiswa, simak yuk:
- Pendekatan spiritual, ketahui hal mana saja yang dapat kita kendalikan dan tidak dapat kita kendalikan. Dengan mengetahui hal tersebut dan selalu bersandar kepada Sang Maha Kuasa membuat hati lebih tenang
- Olahraga teratur, usahakan untuk melakukan olahraga tiap harinya sesuai dengan kebutuhan tubuh masing masing. Berolahraga terbukti menurunkan jumlah hormon kortisol yang menjadi pemicu stress dalam tubuh
- Selalu terhubung dengan social support, tiap kali ada persoalan atau tidak tetap rutin hubungi keluarga sekaligus bila rasa dukungan sosial belum mampu teratasi, jangan ragu untuk menghubungi bantuan tenaga profesional
Penting bagi kita semua untuk sama sama menjadi Mahasiswa yang tangguh dan sehat mental. Saatnya satu sama lain saling peduli dan meningkatkan rasa empati. Dengan beberapa cara di atas besar harapannya bisa membantu untuk tetap menjaga kondisi kesehatan mental Mahasiswa.
Semoga bermanfaat, tetap semangat semoga impian terwujud ?