Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan pilar atau tujuan yang mesti dicapai oleh universitas-universitas yang ada di Indonesia dalam rangka membentuk dan menciptakan insan-insan yang kompetitif, inovatif, dan mampu menyajikan solusi bagi berbagai masalah bangsa yang datang silih berganti. Ketiganya menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi. Ketiga hal tersebut juga menjadi tanggung jawab semua elemen yang terdapat di Perguruan Tinggi, diantaranya mahasiswa, dosen, serta berbagai sivitas akademika yang terlibat. Tiga pilar perguruan tinggi merujuk pada tiga aspek utama yang menjadi landasan dalam pendidikan tinggi. Tiga pilar ini meliputi:

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan pilar utama dalam perguruan tinggi. Perguruan tinggi bertujuan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada mahasiswa dalam bidang studi yang dipilih. Pendidikan ini meliputi pembelajaran akademik, pengembangan keterampilan, dan penguasaan pengetahuan dalam disiplin ilmu tertentu. Pendidikan di perguruan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dengan landasan teoritis dan praktis yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja atau melanjutkan studi lebih lanjut. Pengaplikasian pilar pendidikan di perguruan tingga diaktualisasikan dengan berbagai kegiatan seperti perkuliahan, seminar, diskusi, serta pengembangan akademik dan non-akademik lainnya.

2. Penelitian

Penelitian adalah pilar kedua dalam perguruan tinggi. Perguruan tinggi diharapkan untuk melakukan penelitian yang berkontribusi pada pengetahuan dan pemahaman dalam berbagai bidang studi. Penelitian di perguruan tinggi dapat dilakukan oleh dosen, peneliti, dan mahasiswa. Melalui penelitian, perguruan tinggi dapat menghasilkan inovasi, menemukan solusi untuk masalah yang kompleks, dan berkontribusi pada kemajuan dalam berbagai disiplin ilmu. Dalam hal penelitian, sebagai mahasiswa bisa melakukan pengangkatan isu-isu yang ada dilingkungan sekitar untuk diteliti, mahasiswa juga bisa memanfaatkan berbagai hibah penelitian dengan berkolaborasi dengan dosen sehingga hasil penelitiannya nantinya dapat dijadikan suatu pemikiran berupa ide dan gagasan untuk memberikan perubahan di masyarakat.

3. Pengabdian Masyarakat

Pengabdian masyarakat adalah pilar ketiga dalam perguruan tinggi. Perguruan tinggi diharapkan untuk terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Hal ini dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan komunitas lokal, menyediakan layanan sosial, memberikan pelatihan atau konsultasi kepada masyarakat, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau lingkungan. Pengabdian masyarakat memungkinkan perguruan tinggi untuk berkontribusi pada pemecahan masalah sosial, pengembangan komunitas, dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai mahasiswa harus peka terhadap hal ini bahwa ilmu yang telah didapatkan dikampus harus memberikan manfaat seluas-luasnya. Dalam hal ini mahasiswa bisa memanfaatkan dengan mengikuti program KKN (Kuliah Kerja Nyata) atau membuat program-program di dalam lingkup organisasi atau komunitas seperti menjadi relawan, bakti sosial, atau program pengabdian masyarakat yang berkolaborasi dengan komunitas terkait.

Tiga pilar ini saling terkait dan saling memperkuat satu sama lain. Pendidikan yang baik didukung oleh penelitian yang berkualitas, sementara penelitian yang baik dapat memberikan wawasan baru dan pembaruan dalam metode pengajaran. Pengabdian masyarakat memungkinkan perguruan tinggi untuk mengaplikasikan pengetahuan dan temuan mereka untuk kepentingan masyarakat secara langsung. Kombinasi dari tiga pilar ini membentuk landasan yang kuat dalam pendidikan tinggi yang komprehensif dan berkelanjutan.