Mimbar Bebas menjadi sorotan utama acara ini, di mana para pembicara memaparkan gagasan-gagasan inspiratif tentang pentingnya solidaritas internasional dalam mengatasi ketidakadilan.

Dari pemuda hingga akademisi, suara-suara tersebut menyatukan pandangan yang beragam untuk menginspirasi tindakan yang berarti.

Tidak hanya sekadar orasi, Tugu Kujang juga menjadi layar bagi mozaik dukungan visual yang menggambarkan solidaritas dan harapan untuk perdamaian di Palestina.

Tidak hanya itu saja gerakan edukasi tentang isu kemanusiaan di Palestina menjadi fokus penting, di mana peserta diberi pemahaman mendalam tentang tantangan dan penderitaan yang dihadapi oleh rakyat Palestina setiap hari.

Ini bukan hanya soal politik, tetapi juga tentang kemanusiaan yang terpinggirkan.

Selain itu, penggalangan dana menjadi ujung tombak dari aksi ini. Sebagai bentuk nyata dukungan, peserta dengan sukarela menyumbangkan sebagian dari sumber daya mereka untuk membantu saudara-saudara di Palestina yang membutuhkan.

Ini adalah bukti bahwa solidaritas tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak. Doa bersama mengakhiri acara dengan ketenangan dan harapan.

Suara-suara yang bersatu dalam doa menciptakan ikatan spiritual yang kuat, mengirimkan energi positif kepada mereka yang berjuang di Palestina.

Ini adalah bukti bahwa ketika kita bersatu, kita memiliki kekuatan yang tak terhingga untuk merubah dunia.

Melalui aksi damai ini, semangat solidaritas untuk Palestina menyala kembali dengan gemilangnya.

Bogor telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam di tengah-tengah ketidakadilan. Dengan harapan dan kebulatan tekad, mereka berdiri bersama Palestina, membawa pesan perdamaian dan keadilan ke seluruh dunia.