1. Marketing 1.0 (Product Driven)

Pemasaran 1.0 mengacu pada pendekatan awal dalam dunia pemasaran yang lebih bersifat produk dan berfokus pada karakteristik produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Pemasaran 1.0 adalah bentuk pemasaran tradisional yang berfokus pada produk. Ini adalah era ketika perusahaan berupaya membuat produk atau layanan yang baik dan kemudian mencoba menjualnya kepada pelanggan. Fokus utama adalah pada produk dan kualitasnya. Pemasaran dalam era ini lebih bersifat satu arah, dengan sedikit perhatian pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.

2. Marketing 2.0 (Customor Oriented)

Pemasaran 2.0 lebih berorientasi pada pelanggan. Perusahaan mulai memperhatikan kebutuhan pelanggan dan mencoba memahami preferensi serta umpan balik mereka. Interaksi dengan pelanggan menjadi lebih penting, terutama melalui survei dan umpan balik. Lebih banyak perhatian diberikan kepada segmentasi pasar dan pemahaman pelanggan.

3. Marketing 3.0 (Human-Centric)

Pemasaran 3.0 melibatkan pemahaman tentang nilai, emosi, dan keberlanjutan. Perusahaan mulai memandang pelanggan sebagai mitra, dan pemasaran lebih berkaitan dengan nilai yang diberikan kepada pelanggan. Terdapat peningkatan perhatian terhadap nilai sosial dan lingkungan dalam pemasaran. Munculnya pemasaran konten dan branding yang lebih bermakna.

4. Marketing 4.0 (Moving To Digital New Customer Experience)

Marketing dalam era 4.0 berbicara mengenai pemasaran dalam konteks dunia digital (online dan offline). Pada era ini dikenal pula New Customer Experience (CX) yang terjadi pada setiap tahapan customer journey. Menurut Iwan, Customer journey terdiri dari lima tahapan yang disebut dengan 5A (Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate).

Tahap Aware berbicara mengenai bagaimana customer mengenal suatu produk atau brand, diikuti dengan tahap Appeal ketika customer mulai tertarik dengan produk atau brand tersebut. Di tahap selanjutnya, customer akan berusaha untuk mencari tahu lebih dalam mengenai produk atau brand terkait (Ask). Jika informasi yang diperoleh berhasil meyakinkan customer, maka ada kemungkinan customer akan melakukan pembelian (Act). Belum berhenti sampai di situ, jika customer merasa puas terhadap produk atau jasa yang dibeli, maka ia akan merekomendasikan produk atau layanan tersebut kepada orang lain (Advocate).

Pada era Marketing 4.0, jejak customer berpindah-pindah dari online ke offline atau sebaliknya. Dalam konteks marketing menyebut perilaku ini dengan omni experience. Namun, era ini belum berbicara mengenai Artificial Intelligence (AI), robotik, dan lain-lain. Era Marketing 4.0 sebatas berbicara mengenai basic dari dunia digital, berbeda dengan Marketing 5.0 yang berbicara mengenai teknologi yang jauh lebih advance.

5. Marketing 5.0 (Marketing in Digital World New CX x New Tech)

Pemasaran 5.0 adalah konsep yang lebih baru dalam dunia pemasaran dan mencerminkan pergeseran lebih lanjut ke arah pemasaran yang lebih holistik dan berkelanjutan. Ini berfokus pada konektivitas yang lebih dalam antara perusahaan dan pelanggan, serta mengakui peran teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT), dalam mendukung upaya pemasaran. Kolaborasi dan keterlibatan pelanggan dalam pengembangan produk dan layanan menjadi norma. Pemasaran menjadi lebih holistik, dengan perusahaan berfokus pada membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan pelanggan.

Pemasaran 5.0 adalah refleksi dari kompleksitas dan perubahan dalam dunia pemasaran saat ini. Perusahaan yang mengadopsi konsep ini harus lebih terlibat dengan pelanggan, menggabungkan teknologi canggih, dan memiliki kesadaran yang lebih besar terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Ini adalah upaya untuk membangun merek yang kuat dan relevan dalam lingkungan bisnis yang terus berubah. Marketing 5.0 berbicara mengenai Next Tech dan New CX. Pada era ini, optimalisasi bisnis dapat tercapai jika perusahaan mampu memanfaatkan teknologi untuk kepentingan kemanusiaan (humanity). Kombinasi antara kekuatan teknologi dan manusia harus ditopang bersama. Hal ini disebut dengan istilah Next Tech atau bionics.