Dalam kesempatan tersebut, Prof. KH. Syukron menegaskan bahwa Islam adalah agama peradaban yang mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi. Ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tazkia karena berkomitmen untuk memajukan ekonomi syariah. Prof. KH. Syukron juga dengan tulus mendukung langkah Tazkia untuk segera menjadi Universitas Islam.
"Salah satu esensi ekonomi syariah adalah senantiasa membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain dan bukan sebaliknya, karenanya, prinsip kaidah fiqih ‘Laa Dharar wala Dhiraar’ menjadi fondasi berekonomi. Sehingga, lembaga pendidikan seperti Tazkia diharapkan mampu memberikan literasi, edukasi, dan pengawalan esensi ekonomi dan keuangan syariah tersebut di berbagai lembaga keuangan syariah serta berperan aktif dalam upaya pemberdayaan ekonomi ummat" Ujar Kyai kelahiran 1941 ini yang masih semangat dalam berdakwah dan dijuluki masyarakat dengan sebutan singa podium.
Setelah pertemuan yang berkesan di Pondok Pesantren Darul Rahman Pusat, rombongan Insititut Tazkia melanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren Darul Ulum Lido. Santriwan dan santriwati di Pondok Pesantren ini memilih Tazkia sebagai salah satu perguruan tinggi favorit mereka, hal ini dibuktikan dengan adanya santriwan dan satriwati yang setiap tahunnya menjadi mahasiswa di Institut Tazkia.
Kedatangan rombongan Insitutut Tazkia disambut dengan penuh kehangatan oleh Kyai dan pengurus pondok. Selanjutnya, pihak pondok pesantren dan Tazkia akan mengatur pertemuan selanjutnya untuk kunjungan pondok pesantren ke Insitut Tazkia, yang bertujuan untuk penandatanganan kesepakatan dan perjanjian kerjasama.
Kunjungan ini merupakan langkah konkret dalam mempererat hubungan antara Institut Tazkia dan pondok pesantren Darul Ulum Lido yang keduanya memiliki visi dan misi yang sejalan dalam memajukan pendidikan dan ekonomi syariah. Dengan kerjasama yang erat antara kedua institusi ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif dan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak, serta masyarakat luas.