Agenda dihadiri oleh Narasumber yang mumpuni di bidangnya dengan MC; Kang Fakhry Barly (Alumni Tazkia yang juga Terpilih Sebagai Duta Nasional Taman Nasional Gunung Halimun Salak) . Sambutan dari Kemenpora sampaikan oleh Drs. Imam Gunawan MAP selaku Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI.

 Beliau memberikan motivasi untuk mengatur pola mindset kita, untuk selalu memiliki growth mindset, pola pikir bertumbuh optimis dan produktif.

Selain Bapak Drs. Imam Gunawan, Rektor IAI Tazkia Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc., CFP, juga menyampaikan keseriusan IAITazkia untuk menjadi Center of Excellent bagi Entrepreneur Muda yang juga menguasai Al Qur’an, seusai dengan program Hafidzpreneur yang serius dijalankan oleh IAI Tazkia bekerjasama dengan berbagai Pemerintah Daerah dalam Program Beasiswa Utusan Daerah masing-masing daerah.

Pada kesempatan ini, Hadir juga menyampaikan sharing motivasi bisnis Islami bapak Dr. H.M Asrorun Ni’am Sholeh, MA selaku Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI. Beliau memberikan sharing betapa background seseorang tidak menjamin kegagalan atau kesuksesan nya di kemudian hari, tapi motivasi, kesungguhan untuk memberi solusi, juga pandai memanfaatkan kesempatan yang ada, akan membuat ia sukses di kemudian hari.

Selain berbagai narasumber yang dihadirkan dari Pihak Kemenpora, hadir pula Alumni Alumni terbaik Tazkia yang telah menggeluti dunia wirausaha; Bang Rikza Adhia Nada Rezki, S.E.I bersama Kk Ayu Noor Laela (Founder Salvina Hijab) dan Bang Tito Ikhsan Rozak, S.E. (CEO Monitor Plan). Keduanya menjadi narasumber dalam Talkshow “Bisnis Millenial di Era Digital” yang langsung dimoderatori oleh Direktur Inkubator Bisnis IAI Tazkia Dr. Nur Hendrasto, M.Si. CPC.

Dalam Talkshow ini kedua narasumber menyampaikan betapa jiwa wirausaha harus dibangun sejak dini, meskipun kadang dengan kondisi yang terdesak, sehingga muncul situasi “the power of kepepet” namun dapat juga dikembangkan dengan memiliki mentor yang tepat untuk menggali semua potensi kita juga belajar dari lingkungan kerja yang memiliki kemiripan dengan core bisnis yang akan kita kembangkan selanjutnya. Keduanya telah banyak membuka lapangan kerja bagi banyak orang, termasuk terbuka untuk alumni IAI Tazkia yang dapat bekerja sekaligus belajar membangun bisnis bersama mereka.

Kuliah ke-Wirausahaan Pemuda ini tidak hanya diisi dengan seminar, namun juga kesempatan untuk mengikuti seleksi pendanaan bisnis yang akan disponsori oleh Kemenpora jika lolos di sesi-sesi pemaparan bisnis model selanjutnya. Di akhir sesi, acara ini menghadirkan Arya Nurfauzi yang membawakan model wakafpreneur sebagai bentuk pengembangan model bisnis yang terintegrasi dengan wakaf.

Dengan kerjasama yang terus dijalin oleh Kemenpora dengan Kampus Penyedia Pendidikan Keuangan Syariah Terbaik Global IAI Tazkia, jiwa semangat bisnis mahasiswa semakin terasah dan potensi pertumbuhan bisnis muda di kalangan mahasiswa diharapkan meningkat drastis untuk berkontribusi membuka banyak kesempatan kerja sebagaimana Alumni-alumni Tazkia lainnya yang telah berkiprah besar dalam dunia wirausaha memberdayakan ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja, dan tentunya memegang teguh Value/Nilai Tazkia yang penuh integritas dan dedikasi tinggi untuk Agama, Nusa dan bangsa. (Rizqi Z & M. Anwar)