Prof Syafii menegaskan harus ada yang menggabungkan antara pendidikan guru, orang tua dan masyarakat.

Ia menyampaikan dalam tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU no 20 Tahun 2023, peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri.

“Sekarang realitanya sering di balik, lebih mengutamakan berilmu dulu dibandingkan dengan beriman dan berakhlak. Padahal tujuan dalam pendidikan tersebut yang pertama adalah beriman, bertaqwa, berakhlak baru berilmu” kata Prof Syafii

Ia menyampaikan bahwa model pendidikan di Tazkia, mengutamakan beriman dan berakhlak dulu baru berilmu. Kita harus menjalankan Filosofi pendidikan dengan tauhid, akhlak baru ilmu itu akan datang belakang.

“Karena percuma anak kita pintar tapi membangkang terhadap orang tua” Jelas Prof Syafii

Prof Syafii Seminar Tantangan Pembangunan Pendidikan di Kota Bogor 2

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka HUT PGRI ke-78 ini di buka oleh wakil walikota Bogor Dedie A Rachim.

Dedie menyampaikan Indeks Pembangunan Kota Bogor yang masih di peringkat ke 4 Se-Jawa Barat. Salah satunya karena rata-rata lama sekolah masyarakat Kota Bogor masih 10,5 tahun.

“Kita harus sama-sama meningkatkan IPM Kota Bogor, salah satunya dengan meningkatkan rata-rata Lama Sekolah menjadi minimal 12 tahun” Ungkap Dedie

Deddy Djumiawan Karyadi selaku Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor menyoroti banyaknya pembangunan taman yang dilakukan oleh Walikota Bogor.

Ia menyampaikan secara makro pembangunan ruang publik yang sudah d bangun oleh pemkot sudah sesuai dalam membangun pendidikan di kota bogor, khususnya dalam pendidikan karakter.

“Masalah Pendidikan di perkotaan ini adalah lingkungan tempat tinggal anak. Maka kebiasan dan lingkungan akan berpengaruh terhadap karakter anak” jelas Deddy

Ia mengajak setiap sekolah untuk meningkatkan sarana ruang publik agar meningkatkan pendidikan karakter.