Kemunculan ChatGPT tersebut menuai kontroversi yang berkepanjangan hingga kini. Sebagian masyarakat menganggap bahwa AI adalah sebuah ancaman yang bisa menghancurkan peradaban manusia. Namun di sisi lain ada juga yang menganggap bahwa AI adalah sebuah alat bantu yang dapat mempermudah kerjaan atau aktivitas seseorang dalam sehari-hari.

Dosen Institut Tazkia, Yaser Taufik Syamlan, mengungkapkan bahwa AI memiliki banyak sekali manfaat yang dapat diberikan. Selain itu Yaser mengungkapkan bahwa pengalaman interaksinya dengan AI mirip seperti berbicara dengan seseorang.

“AI banyak sekali manfaat yang ditemukan, bahkan menggunakan AI seperti saya mengobrol dengan seseorang,” ujarnya.

Yaser menjelaskan bahwa cara kerja AI adalah dengan penggabungan algoritma dan mesin, memungkinkan AI memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, bahkan AI dapat membuat keputusan berdasarkan data yang dipelajari.

“AI menggabungkan algoritma dan mesin sehingga membuat sebuah kesimpulan dan bisa juga dalam membuat suatu keputusan,” jelasnya.

“AI akan mengambil sebuah data dari pertanyaan yang diberikan. Lalu AI akan mempelajarinya dan akan memberikan jawaban sesuai apa yang kita tanyakan,” tambah Yaser.

Yaser mengungkapkan bahwa sudah banyak sekali bank-bank yang sudah menggunakan AI, contohnya seperti Bank Syariah Indonesia dan Bank Mualamat. Hal ini menunjukkan bahwa AI telah merambah ke dalam berbagai sektor ekonomi, termasuk yang mengikuti prinsip ekonomi syariah.

“Dalam ekonomi syariah AI sudah digunakan. Bank Syariah Indonesia sudah menggunakan AI yang bernama Aisyah dan Bank Muamalat bernama Salma,” ungkap Yaser.

Yaser mengungkapkan bahwa AI saat ini masih belum se-kreatif manusia. Yaser juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa puluh tahun ke depan AI memiliki potensi untuk melampaui kemampuan kreativitas manusia.

Ini mencerminkan perkembangan teknologi AI yang terus berlanjut, membawa dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan dan industri.

“Namun, AI masih belum sekreative manusia, tapi kemungkinan dalam puluhan tahun kedepan AI bisa mengunguli kreative manusia,” tutupnya.