Dunia perkuliahan dihebohkan dengan pernyataan Nadhim selaku Mendikbudristek yang tidak mewajibkan adanya tugas akhir skripsi, tesis, dan disertasi. Hal tersebut tentunya memberikan respon yang cukup mengundang perhatian bagi para mahasiswa sekaligus dosen maupun perguruan tinggi. Tugas akhir seperti skripsi sudah mendarahdaging dan menjadi persyaratan kelulusan bagi mahasiwa tingkat akhir untuk memperoleh gelarnya. Namun perlu diamati dan dicermati dengan baik tentang dampak apa nantinya yang akan diterima oleh mahasiswa. Tidak adanya skripsi dalam tugas akhir memiliki dampak positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa dampak dari keduanya:

Dampak Positif:

  1. Fleksibilitas Kreatif

Tanpa terbebani skripsi, mahasiwa akan lebih memiliki lebih banyak kreativitas dalam memilih dan mewujudkan proyek tugas akhir. Hal ini memungkinkan para mahasiswa untuk mengeksplorasi cara yang lebih kreatif untuk menyajikan idenya liarnya.

  1. Penerapan Nyata

Tidak adanya skripsi mungkin akan memberikan kesempatan mahasiswa untuk aktif dilapangan untuk menerapkan kegiatan tertentu. Alternatif tugas akhir yang praktis, seperti proyek terapan atau magang, memberikan peluang untuk menerapkan pengetahuan mahasiswa secara nyata dalam situasi dunia nyata, yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengalaman.

  1. Diversifikasi Keterampilan

Terkadang adanya skripsi akan memberikan halangan bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan menulis dan penelitian sehingga akan memperlambat prosesnya. Dengan tidak adanya skripsi nantinya akan ada berbagai alternatif tugas akhir dapat membantu mahasiwa mengembangkan beragam keterampilan, seperti produksi film, pengembangan perangkat lunak, atau pembuatan karya seni, yang mungkin lebih relevan dengan minat atau tujuan karier mahasiswa.

  1. Kolaborasi dan Tim Kerja

Beberapa alternatif tugas akhir mendorong kerja tim dan kolaborasi dengan individu atau organisasi lain. Ini membangun keterampilan kerja tim dan membuka peluang untuk membangun jaringan profesional. Jika skripsi mungkin akan terbatas ruang untuk berkolaborasi karena sifatnya personal dan jarang ada hal yang perlu dikerjakan secara tim.

  1. Kemungkinan Inovasi

Tidak adanya skripsi akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar pada mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa dapat mengembangkan pendekatan inovatif dalam mengomunikasikan ide atau mengeksplorasi solusi yang baru dan tidak konvensional.

Dampak Negatif:

  1. Kurangnya Penelitian Mendalam

Skripsi merupakan sebuah penelitian yang merupakan bagian dari tri darma perguruan tinggi. Tugas akhir seperti skripsi sering melibatkan penelitian yang lebih mendalam dan analisis ilmiah. Dalam alternatif yang lebih praktis atau kreatif, ada kemungkinan penelitian kurang ditekankan.

  1. Kurangnya Pemahaman Teoritis

Skripsi biasanya membutuhkan pemahaman mendalam tentang teori dan konsep dalam bidang studi mahasiswa. Alternatif yang lebih praktis mungkin mengurangi pemaparan terhadap konsep-konsep yang telah didapatkan selama kuliah.

  1. Kurangnya Akademisitas

Beberapa alternatif tugas akhir mungkin kurang menonjolkan aspek akademis dan analitis yang ditemukan dalam skripsi. Ini dapat mempengaruhi perspektif profesional dan akademis mahasiswa di mata calon pemberi kerja atau lembaga pendidikan lebih tinggi.

Saat memilih apakah akan menjalani alternatif tugas akhir atau memilih skripsi, mahasiwa harus mempertimbangkan minat, tujuan karier, dan keterampilan yang ingin kembangkan. Diskusikan pilihan dengan dosen pembimbing atau instruktur untuk memahami dampak yang mungkin terjadi pada pendidikan.