Dalam laporan SGIE Report 2023 Indonesia meraih posisi ketiga besar di Global Islamic Economy Indicator (GIEI).

Sebelumnya, pada tahun 2022 Indonesia menempati posisi keempat dalam laporan yang sama.

Namun tahun ini Indonesia mendapatkan kenaikan peringkat yaitu peringkat ketiga setelah Arab Saudi dan Malaysia.

Hal ini merupakan pencapaian besar yang diraih oleh Indonesia yang membuktikan bahwa produk halal-halal di Indonesia menjadi lebih baik setiap tahunnya.

Pencapaian ini tentunya dibarengi dengan upaya pemerintah hingga masyarakat yang meningkatkan ekosistem halal di Indonesia.

Dalam laporan SGIE Report 2023 juga memcatat bahwa Indonesia secara aktif telah bekerjasama dengan beberapa negara secara global untuk menyediakan layanan jaminan produk halal.

Contohnya, Kerjasama jaminan produk halal antara Indonesia dan Republik Islam Iran melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

Selain itu, Indonesia telah menandatangani Kerjasama JPH dengan lima negara, diantaranya Chili,Argentina,Hungaria, Belarus dan turki.

Perlu diketahui, SGIE Report adalah laporan ekonomi Islam global yang dirilis oleh DinarStandard setiap tahunnya.

DinarStandard merupakan lembaga kajian internasional yang berfokus ke ekonomi Islam global,diantaranya laporan SGIE, sektor perdagangan dan industri produk halal.

Dalam pemeringkatan GIEI mencakup kepada keuangan syariah, makanan/minuman halal, modest fashion, farmasi dan kosmetik, wisata ramah muslim, media, dan rekreasi.

SGIE Report 2023 melaporkan bahwa Indonesia mempertahankan posisi keduanya dalam Indikator Makanan Halal dan posisi ketiga dalam Indikator Modest Fashion.

Sedangkan untuk obat-obatan dan kosmetik halal Indonesia naik dari posisi keenam menjadi posisi kelima.

Indonesia naik 23 posisi ke peringkat ke posisi keenam dalam indikator Media dan Rekreasi, yang sebelumnya tidak masuk dalam 10 besar kategori ini.

Di sisi keuangan Islam, Indonesia turun satu peringkat dari posisi keenam menjadi ketujuh.